Breaking News

Australia Gandeng Pemkot Probolinggo Kota, Untuk Wujudkan Inklusi Disabilitas Yang Lebih Baik 2025

Australia Gandeng Pemkot Probolinggo Kota, Untuk Wujudkan Inklusi Disabilitas Yang Lebih Baik 2025," 6/2/2025


Probolinggo Kota,"- Jatim.satusuara.co.id
Kanigaran-Kota Probolinggo menerima kunjungan Kedutaan Besar Australia, yang diwakili oleh Minister Counsellor Tata Kelola dan Pembangunan Manusia, Tim Stapleton, pada Kamis sore 6/2/2025.

Kunjungan ini disambut oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Sugiantono  di Balai Pertemuan Kecamatan Kanigaran, Jalan Slamet Riyadi.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau hasil kerja dan mendiskusikan kolaborasi Kemitraan Indonesia-Australia melalui Program INKLUSI yang diimplementasikan oleh SIGAB "Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel" serta PPDiS "Yayasan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo". 

Selain itu, Program KIAT/GESIT, yang dikelola oleh Muslimat NU dan Pertuni "Persatuan Tunanetra Indonesia" juga menjadi topik pembahasan dalam kaitannya dengan upaya pemerintah setempat dalam mewujudkan inklusi disabilitas.

Kepala Bappeda Litbang Diah Sayekti dalam laporannya menegaskan bahwa Pemkot Probolinggo terus memperhatikan kesejahteraan kelompok disabilitas. 

Pemkot telah berupaya memberikan kesetaraan, penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak disabilitas dengan menjadikan Kota Probolinggo sebagai kota yang ramah disabilitas," ujarnya.

Beberapa langkah yang telah dilakukan Pemkot untuk mewujudkan kota inklusif antara lain penyediaan aksesibilitas ramah kelompok rentan, pembentukan unit layanan disabilitas, pembukaan pelatihan bagi kaum disabilitas, hingga penerapan pendidikan inklusif dengan kurikulum yang sesuai.


Ke depan, Kota Probolinggo akan mengimplementasikan program inklusi di enam kelurahan sebagai percontohan untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.

Moch Syamsudin, Wakil Direktur SIGAB Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menciptakan pembangunan yang inklusif. "Kunci utama keberhasilan pembangunan adalah keterlibatan disabilitas, pemerintah, dan instansi swasta dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan daerah," ujarnya.

Senada dengan Syamsudin, Santoso, Manajer PPDiS, menambahkan bahwa keterlibatan penyandang disabilitas dalam Musrenbang akan menghasilkan data yang lebih akurat, sehingga dapat membawa perubahan signifikan bagi kebijakan pembangunan daerah.

Menanggapi hal tersebut, Wawan Sugiantono menegaskan bahwa pencapaian para penyandang disabilitas menunjukkan bahwa mereka mampu beraktivitas seperti masyarakat pada umumnya. Kekurangan bukan menjadi pembeda, tetapi justru menjadi semangat untuk membangun daerah bersama," katanya. 

Ia juga mendorong masyarakat agar lebih peduli dalam memberikan data terkait kelompok disabilitas kepada pemerintah, sehingga semakin banyak penyandang disabilitas yang dapat menerima manfaat dari program pembangunan.

Sementara itu, tim Kedubes Australia juga mengapresiasi langkah-langkah inklusi yang telah dilakukan di Probolinggo Raya. 


Kolaborasi antara Australia dan Indonesia, khususnya dengan Probolinggo, didasari oleh komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan disabilitas dan menjadikan daerah ini sebagai kota inklusif," ujar Tim Stapleton, yang fasih berbahasa Indonesia.

Acara ini turut dihadiri oleh Sekretariat Inklusi, Kepala OPD Kota/Kabupaten terkait, Camat Kanigaran, Perwakilan Kelompok Difabel Kelurahan (KDK), serta perwakilan perusahaan.

Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi Kota Probolinggo dalam memperkuat upaya menuju kota inklusif, di mana setiap individu, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.      (Nip)
© Copyright 2022 - jatim.satusuara.co.id